Langsung ke konten utama

REFLEKSI DARI PELATIHAN GURU SASARAN DI LAMPUNG

Berikut saya sampaikan refleksi saya tatkala mendapat tugas untuk membuka dan kasih pengarahan pada pelatihan guru sasaran di Lampung tanggal 9 Juli lalu. Semoga refleksi in dapat menjadi bahaperbaikan proses pelatihan guru yang akan dating sehingga menjadi lebih baik.


Prolog:
Menurut agenda yang diberikan oleh Ketua UIK dan arahan Pak Wamendik pada saat rapat tanggal 8 Juli 2013 sore, tugas saya, seperti yang lainnya adalah membuka dan memberikan pengarahan kepada para peserta pelatihan yang terdiri dari para guru sasaran. Materi pengarahannya adalah presentasi Mendikbud pada waktu acara penyegaran di Hotel Milenium maupun di Hotel Boutiqe di Gunungsahari.

Setelah sampai di Bandar Lampung, oleh Ibu Djuariati, Kepala LPMP Lampung saya mendapat tugas untuk membuka acara pelatihan di Hotel Nusantara. Di sana saya didampingi oleh Bapak Sabli, Kabag Umum LPMP Lampung. Berdasarkan informasi yang saya terima dari Bapak Sabli, pelatihan di Hotel Nusantara diikuti oleh para guru SD. Saya senang mendengar info ini karena menurut hemat saya perubahan kurikulum cukup fundamental terjadi di SD. Oleh karena ini guru sasaran, maka saya berkeyakinan bahwa mereka belum pernah menerima info lengkap mengenai konsep utuh Kurikulum 2013. Maka saya minta ke Panitia waktu satu jam untuk menjelaskan konsep Kurikulum 2013. Hasil ngobrol dengan Pak Sabli, dial ah yang membuka acara pelatihan, sedangkan saya menjelaskan konsep dasar Kurikulum 2013. Saya setuju usulan tersebut karena saya berencana akan membuka pertanyaan, sementara kalau membuka dan mengarahkan doing, rasanya tidak tepat dengan membuka pertanyaan.

Setelah acara dibuka oleh Pak Sabli, waktunya kemudian diserahkan kepada saya. Sebelum saya memaparkan materi yang biasa dipaparkan oleh Mendikbud, saya memberikan kesempatan kepada para guru untuk bertanya atau mengekspresikan gagasannya mengenai apa yg mereka tangkap dari kehebohan Kurikulum 2013. Ada empat guru yang menyampaikan pendapatnya dengan isu: penghapusan pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Daserah di SD, soal penghapusan pelajaran IPA-IPS di SD, apa beda antara KTSP dengan Kurikulum 2013.

Saya tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, tapi saya kemudian membuka materi yang sudah disiapkan oleh UIK, yaitu presentasi Mendikbud. Karena yang saya hadapi para guru SD, maka tidak semua materi saya paparkan, tapi saya pilih yang sekiranya membantu pemahaman mereka tentang kurikulum, seperti Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa, Kerangka Kompetensi Abad ke-21, Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas, Arah Pengembangan: Penguatan Proses, Eelemen-elemen Perubahan, Perubahan pola pikir, dan lainnya yang relevan dengan tingkat pemahaman guru. Begitu masuk ke perubahan pola pikir, maka saya coba jelasin agak detail mengenai gambar baju menurut kerangka kurikulum 2004 dan 2006 dengan gambar baju menurut kerangka kurikulum 2013. Begitu saya jelaskan gambar tersebut, saya melihat wajah-wajah para guru mulai berubah lebih bersemangat. Pada saat menerangkan itu pula saya sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta di awal. Setelah mereka menangkap arahnya, saya langsung jawab pertanyaan tentang “hilangnya” pelajaran IPA dan IPS di SD dengan menunjukkan contoh-contoh pelajaran tematik integrative. Saya agak lama menjelaskan ini sekaligus melakukan dialog dengan para guru, apakah materi IPA dan IPS hilang? Ketika saya mencoba menjelaskan contoh pembelajaran tematik integrative tersebut suara gemuruh para guru yang mengapresiasi model pembelajaran tersebut mulai terdengar, wajah-wajah mereka berseri, banyak guru mengacungkan tangan untuk memberikan pertanyaan maupun tanggapan.

Jujur saja, ketika mulai banyak guru (muda) yang berkomentar dan bertanya, saya merasa terharu, karena kelihatannya mereka sudah kena, hatinya bisa menerima konsep kurikulum 2013 tersebut dengan gembira dan tidak ada lagi yang merasa ada yang hilang. Sayang, pada saat sedang semangat-semangatnya sy menjelaskan dan guru mendengarkan, panitia mengikatkan saya bahwa waktunya untuk pretest. Tapi karena para guru menghendaki berlanjut, maka saya pun berlanjut menjelaskan materi kurikulum 2013, sekaigus memperlihatkan contoh raportnya. Tapi begitu memasuki jam 15.30, waktu panitia tidak bisa ditawar lagi untuk melakukan pretest sehingga penjelasan kurikulum terpaksa harus berhenti, meski belum semua yang tunjuk jari diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya.

Releksi:
Berdasarkan pengalaman di Lampung itu, maka saya punya gambaran bahwa dalam pelatihan berikutnya (yang akan menyasar semua guru sasaran dari SD-SMTA di seluruh Indonesia) lebih baik dimulai dengan membongkar konsep dasar Kurikulum 2013 terlebih dahulu di hari pertama. Jika diperlukan pretest, maka pretest dilaksanakan begitu peserta masuk ruangan langsung dikasih soal, setelah itu baru masuk ke pengarahan, tapi pengarahannya bukan satu arah saja saja, melainkan membuka ruang dialog dengan para guru. Diperlukan waktu minimal antara 2-3 jam untuk mengajak guru memahami konsep dasar kurikulum baru, tidak cukup hanya satu jam saja.  Bila konsep Kurikulum 2013 sudah dipahami di hari pertama, maka pada hari berikutnya ketika masuk ke pelatihan teknis itu jauh lebih mudah daripada langsung masuk ke teknis sementara konsep dasar kurikulumnya belum dipahami. Bila langsung ke pelatihan teknis, sementara pemahaman mereka terhadap kurikulum belum tuntas, itu justru mengalami banyak kendala. Tapi bila konsep dasarnya sudah dipahami, maka hal teknis tadi mudah sekali diberikan. Sayangnya, perencanaan pelatihan guru tidak demikian, karena mengejar waktu, maka semua langsung ke teknis, padahal yang paling penting justru membukakan wawasan kepada guru tersebut.

Demikian refleksi saya dan sekaligus laporan pertanggung jawaban saya sebagai orang yang kebetulan kejatah menghadiri pembukaan pelatihan untuk guru-guru sasaran, semoga berguna.

Jakarta, 12 Juli 2013

Wassalam,
darmaningtyas

Komentar

  1. Halo
    orang-orang baik saya di Asia, semoga ALLAH terpuji, nama saya Mahmud Simon, warga negara INDONESIA tetapi saya berbasis di sini di MALAYSIA; Saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu Anda semua tentang kebaikan Tuhan yang akhirnya membawa saya ke pemberi pinjaman yang baik ini melalui Ibu Nurliana Novi, pemberi pinjaman pinjaman yang benar-benar asli bernama Elina Johnson, direktur ALL GRANT ELINA JOHNSON LOAN , setelah saya ditipu oleh  pemberi pinjaman palsu, saya bangkrut, putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa dan siapa yang harus dipercaya, kemudian dia datang dan memberikan senyum lebar di wajah saya sebagai kejutan terbesar saya. Saya tahu sebagian besar dari Anda juga pernah menjadi korban penipuan, Anda tidak perlu repot lagi karena saya harus menyampaikan kabar baik dan satu-satunya pemberi pinjaman yang dapat Anda percaya,

    Sekali lagi setelah saya mendapat pinjaman darinya, saya berinvestasi dalam bisnis dan saya melihat bahwa saya membutuhkan lebih banyak, saya terkejut ketika ibu memberi saya pinjaman lain selain pinjaman sebelumnya, orang-orang baik saya, saya telah melihatnya dan saya bagian dari pengalaman, hari ini hidup saya mendapat giliran baru berkat ibu Elina, ya mungkin Anda takut karena kesaksian palsu yang Anda dengar tetapi saya adalah saksi dan jika saya berbohong semoga ALLAH mengambil nyawa saya, saya ada orang jika Anda mau pinjaman asli dia adalah satu-satunya yang dapat Anda percaya,

    Nyonya Elina Johnson dari ALL GRANT ELINA JOHNSON LOAN hubungi saja dia hari ini melalui email: elinajohnson22@gmail.com »atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk panduan lebih lanjut; mahmudsimon2@gmail.com, dan saran cara mengajukan pinjaman dari Ibu Nurliana Novi di nurliananovi96@gmail.com. Saya menunggu untuk mendengar kabar baik Anda sendiri, Terima kasih semua dan semoga ALLAH terpuji.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIODATA DARMANINGTYAS

BIODATA DARMANINGTYAS, menggeluti pendidikan sejak mulai menjadi mahasiswa baru di UGM, Agustus 1982 dengan menjadi guru di SMP Binamuda dan SMA Muhammadiyah Panggang, Gunungkidul, DIY. Pendidikan formalnya cukup Sarjana Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selebihnya otodidak. Gelar “Profesor Doktor” diperoleh dari undangan, sertifikat, piagam, spanduk, dan sejenisnya; sebagai bentuk pengakuan nyata dari masyarakat.

Masyarakat Diajak Adaptasi

Pemerintah, melalui lembaga dan kementerian, mengeluarkan peraturan dan edaran perihal protokol atau pedoman kesehatan. Protokol itu berlaku di tempat masyarakat, industri, sektor jasa, dan perdagangan.