Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

MENGHINDARI TERULANGNYA HOROR BREXIT

DARMANINGTYAS      Kasus buruk, meninggalnya 17 orang pemudik di ruas Tol Brebes Timur atau Brexit akibat kemacetan panjang selama berjam-jam saat akan mudik Lebaran 2016 lalu, yang kemudian dikenal sebagai horor Brexit,  membuat Pemerintah pada mudik tahun 2017 ini bekerja ektra keras untuk mewujudkan transportasi mudik Lebaran yang lebih lancar dan berkeselamatan. Salah satu upaya yang dilakukan itu adalah dengan memanfaatkan tol fungsional dari Brexit – Pemalang –hingga Batang. Namaya tol fungsional itu sesungguhnya adalah ruas calon jalan yang kemudian dipasangi beton (lean concrete/LC) agar dapa dilewati kendaraan untuk sementara waktu saja. Usai arus mudik Lebaran, LC itu dibongkar lagi, baru kemudian dibangun jalan tol yang sesungguhnya. 

TRANSPORTASI MENYAMBUT PEMUDIK WISATAWAN

Oleh : Darmaningtyas   “Bung, kalau mau ke Parangtritis itu sebaiknya turun di stasiun mana ya?” “Stasiun Tugu atau Lempuyangan, sama saja”, jawab saya. “Terus naik apa dari stasiun ke Parangtritis?”. “Naik taxi!”, jawab saya “Wah, kalau taxi kan mahal, memang tidak ada angkutan umumnya ya?” “Setahuku sih tidak. Dulu ada Bus Jatayu dari Terminal Umbulharjo, tapi sekarang tidak tahu”.      Itulah percakapan WA kami (saya dan kawan), ketika kawan saya (14/6) lalu tanya tentang jalur ke Pantai Parangtritis, Bantul. Usai menjawab pertanyaan, saya termenung sejenak, menyadari bahwa DIY sebagai tujuan wisata nasional itu minus layanan transportasi umum yang mudah diakses, selamat, aman, nyaman, dan terjangkau. Barangkali itu pula yang menyebabkan rendahnya masa tinggal wisatawan di Yogyakarta (hanya 1,5 hari saja). Bagaimana mungkin mereka akan berlama-lama tinggal di Yogyakarta sementara sarana mobilitasnya terbatas.