Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Memberesi Transportasi di Jakarta

Oleh: Darmaningtyas Penulis adalahKetua Instran (Institut Studi Transportasi) di Jakarta Dimuat di Harian Sore Suara Pembaruan, Selasa 23 Juni 2015 Kota Jakarta baru saja merayakan usianya yang ke-488 tahun. Usia itu dihitung sejak Fatahillah berhasil menundukkan Portugis dan mengganti nama dari Sunda Kelapa menjadi Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Pada masa Walikota Jakarta dijabat oleh Soediro (1953-1958) kajian mengenai HUT Kota Jakarta itu dilakukan dengan membentuk tim yang terdiri dari Mr. Mohamad Yamin, Dr. Soekatno, dan wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo . Hasilnya, tanggal 22 Juni 1527 itulah yang mendekati, sehingga jadilah tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD Kota Jakarta sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta. Pada usianya yang ke-488 itu, Jakarta dihadapkan pada berbagai persoalan yang semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, yang saat ini telah mencapai lebi h dari 9,7 juta jiwa.

PENDIDIKAN DAN PROBLEM BIROKRASI

OLEH: DARMANINGTYAS Dimuat di Koran Tempo, Hari Jumat, Tanggal 19 Juni 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada masa awal kepemimpinannya melontarkan berbagai kebijakan untuk perbaikan layanan mutu pendidikan, di antaranya adalah mengganti fungsi Ujian Nasional (UN) dari penentu kelulusan menjadi sebagai sarana pemetaan kualitas pendidikan, moratorium Kurikulum 2013 untuk dilakukan revisi, menyelesaikan problem guru terkait dengan persyaratan memperoleh tunjangan profesi, pembentukan direktorat jendral baru yang bakal mengurusi guru maupun direktorat Keayah-bundaan, serta mempercepat pelaksanaan wajib belajar 12 tahun. Namun sampai bulan kedelapan ini yang telah dirasakan oleh masyarakat baru menyangkut kebijakan masalah UN.

LRT Menghapus Monorel

Oleh: Darmaningtyas Ketua INSTRAN (LSM Transportasi) di Jakarta Dimuat Di Harian Sore Suara Pembaruan, Tanggal 1 Juni 2015 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok ) tiba-tiba melontarkan gagasan untuk membangun kereta ringan di atas (elevated) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Light Rapid Transit (LRT) sebanyak tujuh koridor. Yaitu: rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), Tanah Abang-Pulomas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). Dua rute pertama itu ditargetkan rampung sebelum Asian Games 2018.