Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

MEWUJUDKAN TOL LAUT

OLEH: DARMANINGTYAS, KETUA BIDANG ADVOKASI MTI  (MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA) Dimuat di Harian Sore Suara Pembaruan, Tanggal 16 April 2015 Konsep tol laut atau jaringan angkutan laut yang cepat sempat popular pada saat masa kampanye presiden 2014 lantaran calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon Wakil Presiden Jusuf Kalla mengangkat isu tol laut sebagai salah satu materi kampanyenya. Dasar pemunculan konsep tol laut itu adalah untuk mengurangi kesenjangan dalam menikmati hasil-hasil pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, utamanya Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, Maluku Utara, NTT, dan Papua. Selisih harga barang-barang yang terlalu jauh antara Jawa dan luar Jawa, terutama Indonesia bagian timur, telah menyebabkan masyarakat di Indonesia bagian timur tidak bisa menikmati hasil-hasil pembangunan secara nyaman. Sebagai contoh, harga semen antara Jawa dengan Papua bisa mencapai sepuluh kali lipat. Tentu ini kurang baik dilihat dari aspek keadilan sosial.

PENTING, ANGKUTAN UNTUK PELAJAR

OLEH: DARMANINGTYAS Pengembang Route Aman Sekolah Problem pendidikan ternyata bukan hanya masalah pencapaian angka partisipasi maupun kualitas yang tinggi, tapi juga akses transportasi bagi anak-anak menuju ke/pulang dari sekolah. Problem angkutan bagi pelajar itu berbebeda antara di kota dan di desa/daerah. Di perkotaan, khususnya kota besar seperti Jakarta, pelajar miskin selalu kesulitan mendapatkan angkutan umum yang mau mengangkut mereka karena tariff untuk pelajar hanya 50% dari tariff umum. Sedangkan bagi pelajar di daerah, kesulitan itu disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur dan sarana transportasi. Keterbatasan tersebut terutama amat dirasakan oleh anak-anak yang tinggal di daerah perairan maupun kepulauan dan Pemerintah maupun Pemda tidak hadir di sana, sehingga masyarakat harus menyelesaikan angkutannya sendiri.

HEBOH BUKU PELAJARAN AGAMA ISLAM

OLEH: DARMANINGTYAS ANGGOTA TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 Dimuat di Harian Sore Suara Pembaruan Rame-rame mengenai buku Pelajaran Agama Islam untuk murid SMA Kelas XI (Kelas II SMA) yang memuat ajaran Muhammad Ibn Abdul-Wahhab yang dikenal dengan paham Wahhabi, semakin memperkuat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menghentikan sementara implementasi Kurikulum 2013 guna dievaluasi dan direvisi. Beruntung Kurikulum 2013 itu dihentikan, sehingga penggunaan buku-buku pelajaran yang menyesatkan tidak meluas. Jika tidak dihentikan sementara, maka buku pelajaran Agama Islam untuk murid SMA Kelas XI itu sudah dipergunakan oleh semua murid Kelas II SMA, sehingga sulit terkendali. Tapi dengan Kurikulum 2013 hanya dipergunakan oleh 6.247 sekolah dari tingkat SD-SMTA (SMA/MA/SMK), maka penyebaran buku pelajaran tersebut masih terbatas, sehingga mudah kendalinya. Orang yang semula menyalahkan Menteri Anies Baswedan yang menyetop implementasi Kurikulum 2013 pun, da...