OLEH: DARMANINGTYAS, KETUA BIDANG ADVOKASI MTI (MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA) Dimuat di Harian Sore Suara Pembaruan, Tanggal 16 April 2015 Konsep tol laut atau jaringan angkutan laut yang cepat sempat popular pada saat masa kampanye presiden 2014 lantaran calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon Wakil Presiden Jusuf Kalla mengangkat isu tol laut sebagai salah satu materi kampanyenya. Dasar pemunculan konsep tol laut itu adalah untuk mengurangi kesenjangan dalam menikmati hasil-hasil pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, utamanya Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, Maluku Utara, NTT, dan Papua. Selisih harga barang-barang yang terlalu jauh antara Jawa dan luar Jawa, terutama Indonesia bagian timur, telah menyebabkan masyarakat di Indonesia bagian timur tidak bisa menikmati hasil-hasil pembangunan secara nyaman. Sebagai contoh, harga semen antara Jawa dengan Papua bisa mencapai sepuluh kali lipat. Tentu ini kurang baik dilihat dari aspek keadilan sosial.
DARMANINGTYAS menggeluti dunia pendidikan dengan mengawali sebagai guru honorer di SMP Binamuda dan SMA Muhammadiyah Panggang, 1982. Selain terus mengkritisi kebijakan pendidikan yang tidak pro rakyat, juga terus aktif melakukan kampanye untuk pendidikan gratis dan anti privatisasi pendidikan.