Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

MENYELAMATKAN KERETA API INDONESIA

Oleh : DARMANINGTYAS Kereta Api Indonesia (KAI) sejak kepemimpinan oleh Ignatius Jonan berkembang pesat dan berhasil melakukan transformasi kelembagaan menjadi profesional, transparan, kredibel, dan mampu menciptakan layanan yang manusiawi dan beradab, sehingga tantangan PT KAI di bawah kepemimpinan Edi Sukmoro adalah mempertahankan kualitas layanan KA yang sudah bagus, agar tetap profesional, transparan, kredibel, dan mampu memberikan layanan yang manusiawi dan beradab.

MEMBENAHI MANAJEMEN TRANSJAKARTA BUSWAY

Oleh : DARMANINGTYAS, Ketua INSTRAN (LSM Transportasi) dan Kabid Bidang Advokasi MTI Transjakarta Busway (TJ) merupakan satu-satunya moda transportasi umum massal yang dimiliki oleh Pemrov DKI Jakarta,dibangun dan dioperasikan dengan menggunakan dana APBD. Di Jakarta memang ada KRL Jabodetabek yang mampu mengangkut penumpang 800.000 per hari, tapi ini di bawah BUMN (Pemerintah Pusat), bukan milik Pemprov DKI Jakarta. Karena TJ itu milik Pemprov DKI Jakarta, maka Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan kontrol agar layanan TJ makin baik serta manajemennya profesional dan transparan sehingga dapat menjadi referensi daerah lain untuk mengembangkan sistem transportasi massal yang berbasis bus.

KEBIJAKAN PENDIDIKAN YANG MENYESATKAN

Oleh : DARMANINGTYAS PENULIS BUKU PENDIDIKAN YANG MEMISKINKAN Gagasan sekolah sehari penuh (full day school/FDS) yang dilotarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy pada saat awal kepemimpiannya lalu ternyata bukan sekadar wacana. Dalam banyak kesempatan di forum-forum resmi, seperti dalam orasinya di depan Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) 27/8 lalu, Mendikbud Muhajir menjelaskan mengenai konsep FDS tersebut, bahwa pelaksanaan FDS akan dimulai dengan piloting system. Implementasi detailnya masih dikaji. Melalui running text di stasiun televisi nasional (awal September) kita juga membaca: “Mendikbud Muhajir Efendi: full day school meningkatkan SDM”.  Itu menunjukkan bahwa gagasan tersebut akan direalisasikan menjadi kebijakan resmi, meskipun secara wacana tidak ramai lagi dibicarakan oleh masyarakat.